Hutan hujan tropis pada peradaban lama maupun modern mempunyai peranan penting dalam menunjang segala bentuk kehidupan. Sumber daya alam yang terkandung dalam hutan hujan tropis baik flora maupun fauna hampir bisa dikatakan tidak terhitung lagi jumlahnya dan sangat bermanfaat bagi manusia. Selain paru-paru dunia, hutan hujan tropis juga kerap disebut kawasan penyumbang devisa sebuah negera, terutama untuk negara Indonesia.
Indonesia merupakan negara yang terletak pada koordinat 95º hingga 141º bujur timur dan 6º lintang utara hingga 11º lintang selatan yang memiliki luas hutan hujan tropis terbesar nomor 3 setelah Brazil dan Kongo. Indonesia sendiri merupakan negara yang terletak pada garis khatulistiwa dan itu merupakan suatu alasan mengapa Indonesia beriklim tropis, sehingga mempunyai hutan hujan tropis. Koordinat iklim tropis dunia terletak pada 23,50 LU-23,50 LS sementara Indonesia terletak pada koordinat 60 LU-110 LS.
Pengertian Hutan Hujan Tropis
Dikutip dari Subagiyo dkk Mulawarman University Press pada 2019, hutan hujan tropis merupakan suatu kawasan hutan yang selalu basah tiap tahunnya dan selalu diguyur hujan serta sifatnya mempunyai curah hujan lebih tinggi daripada kawasan lain. Setidaknya dalam setahun curah hujan sendiri bisa mencapai 2000mm. Sifatnya selalu lembab, sehingga sangat memungkinkan bagi flora maupun fauna langka hidup dengan baik.
Ciri Hutan Hujan Tropis
Hutan Terdapat Pohon Besar dan Rapat
Hutan hujan tropis mempunyai ciri selalu lembab dengan tingkat curah hujan lebih tinggi daripada titik koordinat lain. Hal ini sangat memungkinkan bagi flora tumbuh besar berdaun lebat. Kondisi tanah yang lembab dan kebutuhan sinar matahari yang cukup, membuat pohon yang ada pada kawasan hutan hujan tropis sedikit lebih subur. Jenis pohon yang umumnya atau paling banyak hidup pada kawasan hutan tropis sendiri ialah pohon besi, pohon sonokeling, pohon kayu hitam, mahoni dan sebagainya.
Suhu Udara Dingin dan Selalu Lembab
Udara dingin pada kawasan hutan hujan tropis juga dipengaruhi letak yang umumnya berada di daerah dataran tinggi. Suhu pada kawasan hutan hujan antara 20-35 derajat celcius , dengan kelembaban antara 82 - 90%. Meskipun demikian, kawasan hutan hujan tropis sendiri terletak pada sepanjang garis khatulistiwa yang artinya titik tersebut terus menerus di sinari oleh cahaya matahari secara penuh tanpa sifatnya tidak terpengaruh adanya perubahan musim.
Terdapat Flora Langka Hidup
Luas hutan hujan tropis di Indonesia sendiri kurang lebih sekitar 130,61 juta hektar. Berbeda dengan hutan biasa atau hutan sabana, kelebihan hutan hujan tropis sendiri mempunyai kekayaan hayati jauh lebih tinggi dengan keaneragaman ekosistem di dalamnya. Salah satunya ialah terdapat tanaman bunga yang sifatnya tidak terdapat di kawasan hutan lain, sebut saja salah satunya ialah bunga raflesia arnoldi.
Jenis Tumbuhan Langka Hutan Hujan Tropis
- Kantong Semar
- Bunga Bangkai
- Daun Payung
- Sarang Semut
- Cendana
- Anggrek Hitam
- Edelweis Jawa
- Tengkawang
Terdapat Fauna Langka Hidup
Keseimbangan ekosistem pada kawasan hutan hujan tropis sangat berbeda dan sifatnya lebih beragam. Hutan tropis merupakan kawasan yang notabenya sangat jarang terjamah oleh manusia. Banyak sekali jenis hewan yang hidup dan dilindungi oleh pemerintah. Beberapa diantaranya seperti primata, harimau, ular, burung langka dan sebagainya. Sifatnya seperti endemik satwa langka yang tidak bisa hidup pada habitat hutan lain misalnya seperti hewan begantan.
Manfaat Hutan Hujan Tropis
Selain bertujuan untuk melindungi satwa dan tumbuhan langka, adanya kawasan hutan hujan tropis sendiri juga diperuntukkan untuk tujuan lain yang sifatnya memang sangatlah penting. Misalnya hutan hujan tropis di Kalimantan mempunyai segudang manfaat untuk masyarakat setempat. Di Kalimantan Timur hutan hujan tropis dinilai dapat menjadi pengendali iklim mikro dan sebagai pelindung tanaman obat asli kalimantan.
Sebagai Penyuplai Oksigen
Sebenarnya keberadaan hutan hujan tropis di dunia hanya terdapat 6% saja dari luas wilayah bumi. Meskipun demikian, luas huta hujan tropis di seluruh dunia sudah lebih dari cukup menyumbang kebutuhan oksigen yang dibutuhkan oleh bumi. Setidaknya hutan hujan tropis mampu mengeluarkan oksigen sebanyak 80% bagi semua mahluk hidup. Terdapat pohon-pohon besar dan padat yang setiap harinya selalu melakukan proses fotosintesis ketika tersinari oleh matahari.
Sebagai Pengendali Iklim Dunia
Gas karbon dioksida yang ada di bumi terjadi karena adanya pembakaran bahan bakar fosil yang mengakibatkan peningkatan suhu bumi atau global warming. Suhu yang semakin meningkat tentunya akan cukup berbahaya bagi kelangsungan makluk hidup, karena dinilai dapat mempengaruhi cuaca. Peranan hutan hujan tropis sendiri begitu sangat penting karena sifatnya menyerap karbon dioksida pada atmosfir bumi.
Menjaga Kesetabilan Siklus Hidrologi
Kepadatan pohon besar dengan tingkat populasi yang banyak dan padat, memungkinkan hutan hujan tropis menjadi salah satu tempat paling berpengaruh dalam menjaga siklus hidrologi. Akar pohon cenderung lebih besar dan sifatnya dapat menyerap persediaan air ketika hujan. Hal ini tentunya bisa dirasakan sendiri oleh masyarakat yang tinggal dalam kawasan hutan yang mana kondisi tanah selalu lembab dan tidak pernah kekeringan.
Mengurangi Potensi Bencana Banjir
Volume Air bah yang meningkat sepanjang sugai dari hulu ke hilir salah satunya berasal dari hutan sekitar sepanjang aliran sungai. Selain menyimpan persediaan air yang sifatnya menguntungkan bagi manusia, akar pada seluruh tanaman pada hutan hujan tropis sendiri dinilai dapat mencegah terjadinya banjir. Kepadatan pohon dan akar sifatnya dapat menyerap air hujan yang berlebih sehingga tidak menyebabkan erosi.
Penyumbang Devisa Negara
Kekayaan hayati hutan hujan tropis sangatlah beragam dan bisa dikatakan tidak terhitung lagi spesies dan bub-spesies yang ada di dalamnya. Tidak hanya berguna untuk menjaga keseimbangan alam, hutan hujan tropis sendiri notabenya juga merupakan salah satu sumber devisa negara. Aneka tumbuhan yang ada di dalamnya bisa diperjual belikan dengan harga cukup fantastis dan dianggap mampu meningkatkan perekonomian negara, terutama Indonesia.
Sebagai Tujuan Wisata dan Penelitian
Secara tidak langsung keberadaan hutan hujan tropis sendiri cukup memanjakan wisatawan, terutama wisatawan yang hobi naik gunung. Suasana hutan yang masih asri dan sejuk sudah menjadi kelebihan tersendiri dan itu tidak dapat ditemui di berbagai macam jenis lokasi wisata lain. Hutan hujan tropika juga kerap dijadikan tempat para akademisi untuk meneliti segala jenis bentuk kehidupan dalam hutan baik itu flora maupun fauna.
Daerah Penyebaran Hutan Tropis di Indonesia
Secara universal daerah hutan tropis di Indonesia terdapat dalam tiga titik yakni kawasan hutan bagian barat, tengah dan timur. Perbedaan kawasan ini sendiri secara hipotesis merupakan suatu pemisah lantaran terdapat satwa dan tumbuhan yang berbeda-beda pada setiap daerah. Misalnya untuk kawasan hutan hujan tropis bagian barat mempunyai fauna yang tidak bisa ditemukan di kawasan tengah maupun timur.
Hal tersebut juga mengacu pada teori garis wallance yang bisa dilihat pada pemandangan peta dunia. Garis wallance sendiri merupakan suatu pemisah antara perbedaan hewan Asia Timur dan benua Australia. Pada saat Alfred Russel Wallace pada abad ke 19, ia berkunjung ke hindia timur dan menemukan perbedaan biologis. Di Indonesia sendiri garis ini terbentang mulai kepulauan Melayu antara Borneo dan Sulawesi dan antara Bali serta Lombok.
Hutan Hujan Tropis Kawasan Barat
Wilayah hutan hujan tropis kawasan barat mencakup Pulau Kalimantan, Sumatra dan Jawa. Pada kawasan barat kebanyakan tumbuhan yang hidup merupakan flora dari famili Dipterocarpaceae jenis meranti-merantian seperti pohon durian, pohon keruing dan sebagainya. Kebanyakan kawasan ini sendiri mempunyai kondisi curah hujan cukup tinggi, terlebih lagi di Kalimantan. Pulau jawa sendiri tidak begitu mempunyai hutan hujan tropis luas yang mana daerah terkosentrasi hutan kawasan barat hanya meliputi Sumatera dan Kalimantan.
Hutan Hujan Tropis Kawasan Tengah
Selain kawasan tengah, wilayah hutan tropis bagian tengah sendiri juga kerap disebut kawasan peralihan. Dimana terdapat flora maupun fauna endemik dari barat maupun timur yang hidup pada kawasan ini. Berdasarkan riset, kebanyakan kawasan tengah didominasi tumbuhan berbunga, tumbuhan suku jambu-jambuan dan salah satu tumbuhan yang sudah hidup dari jaman purba yakni suku Araucariaceae seperti pohon pinus brazil atau pohon lilin.
Hutan Hujan Tropis Kawasan Timur
Kawasan timur mencakup kepulauan Maluku hingga Papua. Papua sendiri mempunyai hutan tropis terluas di Indonesia dan bisa dikatakan belum terjamah oleh manusia. Kekayaan hayati yang ada sendiri sangat beragam dan sifatnya tidak bisa ditemukan di daerah lain maupun di negara lain. Sebut saja salah satunya ialah hewan endemik papua yakni burung cendrawasih. Tentunya masih banyak lagi kekayaan hewani yang ada di kawasan tersebut yang tidak terhitung jumlahnya.